Daily Blabs, Favorite, Film, My Experiences

Review: Cloud Atlas

“The Truth is singular, its versions are mistruth

Dari beberapa minggu sebelum launching mas udah kasi liat trailer nya film Cloud Atlas ini. Totally penasaran. Secara film-film nya Wachowski Brothers itu deep meaning semua, filosofis, contohnya V For Vendetta, Matrix, dsb. Makanya kami berdua kecewa berat waktu tau Cloud Atlas gak (belom) jadi tayang di Indonesia.. 😦 padahal di XXI sering trailernya ditayangin pas sebelum film-film dimulai.

Akhirnya.. kami berdua tunggu donlotan yang bagusnya, kalo yang jelek banyak. Mas dapet (setelah menunggu lama). Sayangnya subtitle bahasa inggrisnya ancur. Saya kesel? Iya. Wong β€œlistening” saya kurang bagus, :D. Nah, kalo mas yang bΓͺte itu luar biasa. Mas punya daya listening yang bagus, bahasa inggrisnya. Tapi kali ini kesel.. soalnya bahasa inggris di Cloud Atlas ini ada yang bahasa Inggris kuno. Semacam β€œthy, thee” gitu. Kan setting nya ada yang tahun 1800an.

Kami terpaksaΒ tonton sampe habis. Paham jalan ceritanya baru 65%. Tapi teteup.. saya pake acara mewek pas ending. Walau sebenernya happy ending. πŸ˜€

Besoknya, mas dapet lagi subtitle bahasa Indonesia yang totally perfect. Saking perfectnya ada bahasa gaulnya Indonesia include di subtitle :lol:. Kami ulang nontonnya! hahaha iya niat banget! mumpung libur panjang dan.. filmnya ok. Kali ini paham 99% maksud ceritanya. Hehehe.. dan tetep. Mewek. πŸ˜€ mas juga bengong gitu pas ending, dapet banget filingnya. Deep meaning. Dalem…

Well.. pengen share sedikit di sini tentang kisah Cloud Atlas ini ya… supaya ada gambaran bagi yang nanti nonton. Yang takut spoiler sebaiknya jangan baca post ini πŸ™‚

Cloud Atlas ini punya 6 settingan waktu: Tahun 1800an, 1920an, 1970an, 2012, 2100an, dan 2300an. Detail tahunnya lupa euy.

Dari satu settingan tahun ke tahun yang lain saling berhubungan. Saling memberi efek untuk kelanjutan cerita di tahun berikutnya.

Kebaikan ataupun kejahatan di waktu kini yang kita lakukan, akan memberi efek pada kehidupan orang lain di masa selanjutnya. Seperti kata Sonmi di setting tahun 2100 bahwa hidup ini bukanlah hidup kita sendiri. Kebaikan atau kejahatan yang dilakukan berdampak pada kehidupan orang lain. Dari Rahim hingga peti mati dan kehidupan setelahnya.

Tahun 1800an, sang tokoh, Adam Ewing, bikin diary tentang bisnis dan hidupnya. Dia juga melakukan pergerakan pembebasan budak kulit hitam. Nah diary dan aksi pembebasan inilah yang berdampak ke tahun selanjutnya.

TahunΒ  1920an. Diary Adam Ewing menjadi motivasi bagi R.F untuk membuat sonata pribadinya. Sonata inilah yang menjadi terkenal dan limited untuk kalangan tertentu. Surat-suratnya untuk kekasihnya, Sixmith, sangat menyentuh. It’s about true love. Be careful it’s love between gays πŸ˜€

Tahun 1975. Sonata dan surat-surat yang dibuat R.F menjadi petunjuk bagi Louisa Rey, seorang wartawan, untuk menemukan clue selanjutnya mengenai reactor nuklir yang diciptakan sengaja untuk menghancurkan Negara terntentu. Akhirnya Negara tersebut berhasil terselamatkan. Dan kehidupan di Negara tersebut terus berlanjut.

Tahun 2012. Chaos ledakan nuklir gagal terjadi di tahun 1970an. Kehidupan selanjutnya pun normal hingga tahun 2012. Tersebutlah Seorang kakek tua pemilik penerbit, Mr. Cavendish, Ia membuat biografi mengenai Louisa Rey, wartawan pada tahun 1975 yang berperan besar dalam mengungkap kejatahan kerah putih. Mr. Cavendish ini juga membuat film yang menyakatan bahwa dia akan selalu melawan β€œCriminal abuse”. Film itulah yang berdampak di tahun 2100an.

Tahun 2100an. Seorang fabricant / makhluk cloning yang bernama Sonmi diperbudak oleh manusia bernama Seer Rhee. Diam-diam ia dan adiknya melakukan me-time di malam hari alih-alih istirahat. Mereka berdua penasaran akan dunia manusia asli. Mereka mencuri-curi kesempatan untuk menikmati dunia manusia. Di situlah mereka menemukan suatu alat yang menayangkan film. Film tersebut adalah film Cavendish di tahun 2012. Dan quote film Cavendish mengenai β€œagainst criminal abuse” itulah yang jadi motivasi mereka berdua untuk melawan pembodohan massal di jamannya mengenai bangsa cloning.

Akhir cerita sebelum dihukum mati, Sonmi membuat rekaman video untuk bangsa selanjutnya mengenai kehidupan.

Di tahun 2300an. Manusia bumi hampir punah. Manusia kembali ke zaman purba atas pengrusakan yang manusia sendiri lakukan sebelumnya. Mereka menyembah Sonmi karena dianggap dewi tanpa tahu bahwa sonmi adalah makhluk cloning.

Dengan sisa ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa sonmi dan manusia lainnya di tahun 2100, sisa manusia di tahun 2300 bisa berpindah planet. Mereka meninggalkan bumi yang akan punah dan hancur.

Happy ending.

But… still I cry a lot last night, without knowing the reason why I cry. My husband just kept silent. He also felt the essence of this movie. Then we discussed a lot about this movie before slept away. Haha.

PS: yang masih heran di film ini adalah kenapa dari satu tahun ke tahun yang lain pemerannya punya birthmark yang sama? ini kayaknya harus baca tuntas novelnya, udah keluar belum sih terjemahan Bahasa Indonesia nya? 😦

—–

Update 24 Maret 2013

Akhirnya Cloud Atlas resmi tayang di XXI and or 21cineplex per 23 Maret 2013 tadi malam, midnight. Enjoy it bagi yang belum nonton atau mau nonton ulang πŸ™‚

Standard

19 thoughts on “Review: Cloud Atlas

  1. xiu xiu says:

    boleh tau ga, dapet subtitle indo yg bagus dan lengkapnya dimana? aku pengen ntn soalnya tp tau walo ini film bagus mesti penghayatan aka mesti jago jg biar nyampe hehe.. please kasih linknya disini atau email saya. Thanks

    Like

  2. review yg bagus. trima kasih.
    ya…yang jelas, ini film bukan untuk *semua* orang, terutama tipe orang2 yg ga-sabaran maunya langsung gebak-gebuk/action aja tanpa perlu banyak mikir/merenungkan ide2 & inspirasi di film ini.. πŸ™‚

    Like

Tell me anything :)